BEKASI, 27 – 29 September 2018 – Suasana di Vida Bekasi, malam itu tidak seperti biasanya. Di distrik Bumipala tepatnya di Jalan Alun-Alun Utara, Kota Bekasi mendadak ramai. Ratusan orang berkerumun. Ayah, Ibu, muda – mudi hingga anak – anak berbondong – bondong ke satu titik keramaian, VIDAFEST 2018.
VidaFest 2018 sebuah festival seni yang berangkat dari sejarah sungai Bekasi dengan tema “Berbeda Hulu, Satu Muara.” Studiohanafi berkolaborasi dengan Vida Bekasi menggagas Festival Vida Bekasi sebagai sebuah festival yang menjadi langkah awal menuju ekosistem kesenian di Bekasi.
Studiohanafi sebelumnya juga telah mengkreasikan Festival Tubaba yang kini menjadi festival tahunan di Kabupaten Tulang Bawang Barat.
VIDAFEST 2018 diselenggarakan selama 3 hari mulai tanggal 27 hingga 29 September 2018.
Gerak tari sebagai perayaan tradisi
Hari pertama diisi dengan ragam pentas dari komunitas di Vida Bekasi dan sekitarnya. Anak – anak dan remaja bergantian menggelar keluwesan gerak tubuh melalui beragam tarian yang dinamis dengan kostum warna – warni. Penampilan mereka bernas bak penari profesional.
Anak-anak itu bberasal dari Komunitas Vida Bekasi. Tarian Ragam Dasar mereka menjadi penanda pembuka acara VidaFest 2018 dengan mengusung tema ‘Berbeda Hulu, Satu Muara’.
Setelah penampilan Tari Ragam Dasar, kelompok DBTD, Remaja Padurenan, lantai mengisi pentas menarikan Tari Mojang. Selain itu juga digelar tari Lenggang Bekasi dan unjuk kemampuan Silat Betawi. Uniknya, semua penari merupakan anak-anak.
“Saya sangat takjub dengan acara ini. Untuk mengapresiasikan lebih pede dan berani. Pokoknya acara ini tak bisa diutarakan dengan kata-kata,” ungkap salah satu orangtua anak yang menonton aksi anaknya.